Saya pikir saya akan menjadi seorang yang lebih serius seandainya
keluarga saya penganut agama yang baik. Keluarga saya tidak begitu
religius, makanya saya mencarinya. Bagian dari diri saya, saya sering
mencari sesuatu.
Saya juga mencoba
berbagai cabang Kristen. Banyak dari teman-teman saya menjadi penganut
Pentekosta dan Katolik, maka saya berusaha untuk menyesuaikan diri saya.
Saya ikut perhimpunan di gereja, dan saya memang merasa senang dengan
sebagian darinya. Saya bukan coba untuk mengatakan sesuatu yang tidak
baik tentang orang lain, karena hal ini ada dimana-mana, apa yang banyak
saya temukan adalah kemunafikan. Begitu banyak orang yang menjadi
hipokrit saat dalam bangunan, dan sebaik saja mereka keluar, mereka
menjadi orang yang berbeda, mereka mempunyai kepribadian yang berbeda
sama sekali. Itulah sebabnya saya menolak diri saya dari kelompok
agamis.
Dalam banyak agama kecuali
Islam, banyak sekali hal-hal yang tidak mengisi ruangan ini, banyak
sekali pertanyaan yang tinggal tidak terjawab.
Jangan melakukan penilaian terhadap Islam dengan melihat Muslim.
Saya menemukan Muslim di Rusia, tetapi saya tidak pernah melihat hijab,
seperti yang saya pakai. Saya tidak pernah melihat seorang muslimah
dengan hijab, atau mungkin saya tidak pernah melihat seorang Muslimah
yang berhijab diluar rumah.
Saya
punya serang teman, namanya Salaly, di sekolah tinggi, dia seorang
perempuan yang pernah saya temukan berhijab. Dan secara jujur, saya
tidak pernah menghormati agamanya atau merasa bangga bahwa dia mempunyai
kepercayaan ini. Sebenarnya, apa yang berlaku sebaliknya, saya berpikir
itu satu hal yang aneh. Bagi saya hal itu tidak masalah, baik untuknya,
apa saja yang membuat dia bahagia, maka dia bisa melakukannya. Hal itu
merupakan sesuatu yang menarik.
Saya juga punya teman-teman Muslim, tetapi mereka tidak religius, apa
yang paling menarik sekali yang saya temukan sewaktu meneliti Islam,
seseorang mengatakan kepada saya,"Jangan menilai Islam dengan melihat
Muslim.Karena Islam adalah satu –ia merupakan satu yang murni- tetapi
Muslim begitu banyak dan dianut oleh berbagai bangsa, budaya dan
semuanya mengamalkan Islam lewat cara mereka sendiri.
Tetapi saya tidak peduli, setiap orang punya tradisi mereka sendiri.
Dan demikian begitu banyak sekali ketika orang begitu terkejut ketika
mereka melihat contohnya diri saya, cara saya berpakaian, mereka tidak
sadar bahwa saya seorang Muslimah, mereka bertanya adakah saya seorang
Yahudi, karena bagi mereka Muslimah memakai niqab, berpakaian hitam, dan
tidak bisa keluar. Ini sesuatu yang aneh karena betapa orang yang
mempunyai budaya yang berbeda di negara mereka tidak bermakna itulah
Islam sesungguhnya.
Dan perkara
terbesar saya pikir adalah kesenjangan budaya, dan apa yang berlaku pada
11 September, bersama dengan semua teman sekelas saya, sekolah
tinggi…karena ketika itu saya berada di sekolah tinggi, semua orang
mulai menunjukkan dan setiap orang mulai menyebarkan kabar angin, dan
secara otomatis percaya bahwa satu kumpulan ini merupakan puncak segala
masalah di dunia, terutama11 September.
Sama seperti rekan-rekan saya, saya lihat bahwa bukan sekadar 11
September tetapi setiap hari, semua orang, terutama saya merasakan saya
suka berada di sini dan berdiri di luar, saya dapat melihat bahwa orang
disini kadangkala tidak lagi berpikir sendiri, mereka hanya bergantung
kepada apa yang disampaikan teman mereka, keluarga mereka atau media.
Maka, seperti orang lain saya berada dalam frame pikiran ini 'mereka
membenci kita, maka kita harus membenci mereka, kita harus melakukan
sesuatu mengenainya,…' dan ini benar-benar membuat saya merasa sedih,
Alhamdulillah, saya pikir sesuatu itu terjadi memang karena sesuatu
sebab. Saya tidak akan mengatakan bahwa ada sesuatu buruk yang menimpa
saya, tetapi….
Saya melihat orang
lain menyalahkan umat Islam karena peristiwa tersebut, saya juga
melakukan hal yang sama, tetapi saya ingin tahu mengapa saya menyalahkan
umat Islam.
Saya mulai banyak
membaca.Saya mulai melakukan penelitian.Saya mulai menanyakan banyak
orang, bukan pertanyaan 'Apakah dalam Islam adakah ajaran untuk
meledakkan diri mereka sendiri?' Ini merupakan pertanyaan yang tidak
masuk akal sama sekali. Adakalanya orang lain bergurau tentang hal ini
dengan saya. Itulah menyebabkan saya melakukan pencarian serius tentang
Islam. Saya tidak perlu belajar secara ilmiah tentang Islam, anda tidak
perlu pergi dan menghadiri kelas, apa yang perlukan ialah buku lima
halaman yang mengajar anda mengapa anda harus mengenakan hijab, anda
mengetahui kesucian, dan perkara-perkara seperti ini dengan
langkah-langkah kecil.(IRIB Indonesia/onIslam.net)