Senin, 11 November 2013

Mengenal Pahlawan Perempuan yang Berjuang Lewat Tulisan: Rohana Kudus

Mengenal Pahlawan Perempuan yang Berjuang Lewat Tulisan: Rohana Kudus Rohana Kudus lahir di Koto Gadang, Sumatra Barat, pada tanggal 20 Desember 1884. Kemampuan membaca dan menulis diperolehnya tanpa melalui pendidikan formal. Rohana belajar menulis dan membaca pada ayahnya. Selain membaca dan menulis; bahasa Belanda, abjad Arab, Latin, Arab-Melayu, ia juga belajar hal-hal keputrian seperti menyulam, menjahit, merenda, dan merajut. Itu dipelajarinya dari istri pejabat Belanda atasan ayahnya. Di Koto Gadang, Rohana berupaya mewujudkan cita-citanya untuk membebaskan kaum perempuan dari diskriminasi pendidikan, dengan mendirikan sebuah sekolah keterampilan khusus perempuan. Rohana menerbitkan surat kabar perempuan pertama di Indonesia pada tanggal 10 Juli 1912, yang diberi nama ”Sunting Melayu”. Surat kabar tersebut dapat dikatakan merupakan surat kabar perempuan pertama, bukan karena isinya membahas masalah-masalah perempuan semata, melainkan karena pemimpin redaksi, redaktur, dan penulisnya, semua adalah perempuan. Selain membahas masalah perempuan, surat kabar ini juga mengupas masalah politik dan sosial di Sumatera Barat. Surat kabar tersebut banyak memberikan kontribusi yang sangat penting dalam sejarah gerakan perempuan Indonesia dan makin mempercepat perkembangan wacana kemajuan kaum perempuan. Rohana menulis, "Perputaran zaman tidak akan pernah membuat perempuan menyamai laki-laki. Perempuan tetaplah perempuan dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah perempuan harus mendapat pendidikan dan perlakuan yang lebih baik. Perempuan harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah, yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan”. (Sumber: "Pendidikan, Kunci Kemajuan Perempuan", karya Dr. Linda Sunarti, dosen sejarah UI, dimuat dalam buku A Note From Tehran)

0 komentar:

Posting Komentar