Rabu, 27 November 2013

Putriku, Mengapa Engkau Menangis?

Para sahabat sedang duduk mengelilingi Rasulullah Saw dan dengan penuh hikmat mendengarkan ucapan beliau. Pada waktu itu, Ibnu Abbas melihat Fathimah as yang sedang berjalan mendekati mereka dalam keadaan menangis dan khawatir. Begitu melihat putrinya dalam kondisi demikian, Nabi Saw langsung berkata, "Putriku! Apa yang menyebabkanmu menangis?"

Fathimah as menjawab, "Hasan dan Husein tadi keluar rumah dan saya tidak tahu kemana mereka pergi."

Nabi Saw berkata, "Putriku! Jangan menangis. Allah Swt lebih pengasih dari aku dan engkau."

Saat itu juga Nabi Saw mengangkat tangannya ke atas dan berkata, "Ya Allah! Lindungi Hasan dan Husein."

Baru selesai Nabi Saw menurunkan tangannya, malaikat Jibril turun dan mendekati beliau lalu berkata, "Wahai Muhammad! Jangan khawatir. Keduanya tengah tertidur di kebun Bani an-Najjar dan Allah telah meletakkan malaikat untuk menjaga mereka."

Nabi Saw bersama para sahabatnya bangkit dan berjalan menuju kebun Bani an-Najjar. Sesampainya di sana, mereka melihat Hasan dan Husein yang tengah tertidur dengan tangan masing-masing ada di leher yang lain. Mereka tampak tertidur dengan pulas. Nabi Saw kemudian memeluk keduanya dan mencium mereka, sehingga mereka terbangun dari tidurnya. Setelah itu beliau meletakkan Hasan di pundak sebelah kanan dan Husein di sebelah kiri.

Abu Bakar maju dan berkata, "Berikan salah satunya kepadaku."

Nabi Saw menjawab, "Tunggangan kedua anak ini adalah tunggangan terbaik dan yang menaiki tunggangan ini juga adalah yang terbaik."

Sambil memanggul mereka, beliau berjalan hingga ke masjid dan kemudian berkata, "Wahai umat Islam! Apakah saya belum pernah memperkenalkan orang yang kakek dan neneknya orang terbaik di dunia?"

Masyarakat menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah!"

Beliau kemudian bersabda, "Hasan dan Husein dua anak dan bunga harumku. Kakek mereka adalah Rasulullah, pamungkas para nabi dan neneknya adalah Khadijah binti Khuwailid, pemimpin perempuan surga."

Setelah itu beliau berkata, "Apakah saya belum memperkenalkan kepada kalian siapa orang yang memiliki ayah dan ibu terbaik?"

Masyarakat terdiam sejenak dan berkata, "Tidak, wahai Rasulullah!"

"Hasan dan Husein. Ayahnya Ali bin Abi Thalib as dan ibunya Fathimah as, putri Rasulullah Saw," ujar Nabi Saw.

Kemudian beliau menambahkan, "Apakah saya belum pernah memperkenalkan orang yang paman dan bibinya merupakan orang-orang terbaik?"

Semua diam.

Beliau berkata, "Hasan dan Husein. Pamannya adalah Jakfar bin Abi Thalib dan bibinya Ummu Hani, putri Abu Thalib."

Untuk kesekian kalinya beliau berkata, "Apakah saya belum pernah memperkenalkan kalian orang yang paman dan bibi dari ibunya sebagai orang-orang terbaik?"

Masyarakat tetap terdiam, sampai Nabi Saw melanjutkan kembali ucapannya.

Beliau berkata, "Hasan dan Husein. Paman dari ibunya adalah Qasim, putra Rasulullah Saw dan bibi dari ibunya adalah Zainab, putri Rasulullah Saw."

Di akhir ucapannya, beliau mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, "Ya Allah! Engkau mengetahui Hasan dan Husein di surga, ayah dan ibunya di surga, kakek dan neneknya di surga, paman dan bibi dari ayahnya di surga, paman dan bibi dari ibunya di surga dan siapa saja yang mencintai keduanya berada di surga. Sementara siapa saja yang memusuhi keduanya berada di neraka..." (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.

0 komentar:

Posting Komentar