Sabtu, 19 Oktober 2013

CIA Nasihati Obama Soal Ikhwanul Muslimin

Badan Intelijen Amerika Serikat mengingatkan Presiden negara itu bahwa dihapusnya Ikhwanul Muslimin dari proses demokratisasi Mesir tidak akan menguntungkan kepentingan Washington di kawasan. Fars News (19/10) melaporkan, sebuah sumber yang dekat dengan Badan Intelijen Amerika mengumumkan, "CIA dalam salah satu laporannya mengingatkan Barack Obama, Presiden Amerika bahwa dihapusnya Ikhwanul Muslimin secara permanen dari proses demokratisasi Mesir tidak akan menguntungkan kepentingan Washington di kawasan Timur Tengah dan Teluk Persia." Sumber yang dekat dengan CIA itu menambahkan, "Badan-badan intelijen mengatakan kepada Obama bahwa kekuasaan mutlak Ikhwanul Muslimin di Mesir juga tidak akan menjamin kepentingan Amerika, oleh karenanya Washington harus berupaya menaikkan sebuah pemerintahan koalisi yang di dalamnya ada Ikhwanul Muslimin." Ia melanjutkan, Obama sudah diingatkan bahwa peran militer Mesir dalam konstelasi politik harus ditekan ke tingkat yang paling rendah, pasalnya jika militer berkuasa ada kemungkinan ke depan akan timbul ketegangan antara Mesir dengan rezim Zionis Israel. Militer Mesir secara terbuka merebut kendali proses politik di negara itu dengan menggulingkan Mohammad Mursi. Kendati pendukung Mursi terus menggelar demonstrasi, namun militer Mesir menumpas aksi-aksi itu dengan kekuatan. (IRIB Indonesia/HS)

0 komentar:

Posting Komentar